Gorontalo, KABARteropongdesa.id –Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjawab keluhan lama seputar minimnya fasilitas penerangan jalan, Pemerintah Desa Molosipat Utara, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, kembali menunjukkan langkah progresif yang patut diapresiasi. Melalui optimalisasi Dana Desa, Kepala Desa Masrin Husain berhasil mewujudkan program pengadaan tiang lampu penerangan yang kini telah berdiri tegak di sepanjang ruas jalan desa — Molosipat Utara, Kamis (10/07).
Inovasi ini tidak sekadar menyentuh aspek infrastruktur, tetapi juga mencerminkan kepekaan sosial dan kepemimpinan yang partisipatif. Pemerintah desa diketahui menggandeng berbagai unsur masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh pemuda, serta lembaga kemasyarakatan desa, dalam perencanaan program tersebut. Konsensus bersama menjadi landasan moral sekaligus administratif yang mengukuhkan legitimasi pelaksanaan kegiatan ini.
Dalam keterangannya kepada media, Kades Masrin Husain menjelaskan bahwa sejauh ini telah terpasang kurang lebih 100 unit tiang lampu di titik-titik strategis, khususnya di bahu jalan dan depan rumah-rumah warga. Yang menarik, tiang-tiang ini dibuat dengan material bajaringan, sebuah pendekatan modern yang menawarkan durabilitas tinggi serta kemudahan instalasi. Sisanya, ungkap beliau, masih dalam proses penyelesaian pemasangan yang direncanakan akan rampung dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah, program ini telah berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Kami berharap warga bisa menjaga fasilitas ini sebagai bentuk tanggung jawab kolektif terhadap kemajuan desa,” ujar Masrin Husain dengan nada optimistis.
Langkah ini tentu tidak lahir dalam ruang hampa. Di masa lalu, minimnya penerangan telah menjadi problem kronis yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari keamanan lingkungan, aktivitas ekonomi malam hari, hingga mobilitas warga. Situasi itu mendorong pemerintah desa untuk mencari solusi yang tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan.
Respon masyarakat pun menggambarkan antusiasme yang tinggi. Ibu Cendi Zakaria, salah satu warga setempat, saat diwawancarai media menyampaikan rasa syukur atas terealisasinya program tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada pak kades dan seluruh perangkat desa. Sekarang malam hari tidak lagi seseram dulu. Jalanan terang, anak-anak bisa belajar, dan kami pun lebih nyaman beraktivitas,” ujar Cendi dengan mata berbinar.
Penerangan jalan, sejatinya, bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi merupakan simbol kehadiran negara pada level mikro, yakni di desa. Ketika malam menjadi terang, maka harapan pun turut menyala. Kehadiran tiang-tiang lampu ini ibarat lentera yang menuntun desa ke arah kemajuan dan kenyamanan hidup warganya.
Di tengah wacana nasional tentang pembangunan dari pinggiran, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Molosipat Utara menjadi contoh konkret bagaimana dana desa dapat dikelola secara akuntabel, transparan, dan tepat sasaran. Harapannya, desa-desa lain di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya dapat mereplikasi pendekatan partisipatif dan solutif seperti ini dalam mengatasi persoalan lokal yang selama ini terabaikan.
Program penerangan ini sekaligus menegaskan bahwa pembangunan desa tidak melulu soal proyek besar, tetapi lebih kepada bagaimana sebuah kebijakan kecil dapat membawa dampak besar bagi kesejahteraan rakyat. Dan itulah hakikat dari pembangunan yang berkeadilan. RED














